PENANGKAL PETIR RADIUS DAN KONVENSIONAL

Perbedaan Penangkal Petir Konvensional dan Elektrostatis (Radius) System.

Penangkal Petir Konvensional

Apa sih yang dimaksud dengan Penangkal Petir Konvensional ? secara sederhana penangkal petir konvensional dapat dikatakan sebagai instalasi pengalir arus listrik dari petir yang menyambar ujung penangkal petir ke bumi (ground).

Untuk itu dibutuhkan 3 part (bagian) instalatir agar penangkal petir jenis ini dapat bekerja maksimal:

1. Ujung Penangkal Petir/ Tombak

Ujung Penangkal Petir, atau biasa disebut tombak adalah alat yang menerima langsung sambaran petir dari udara. Oleh karena itu alat ini harus berbahan dasar material yang kuat, anti karat dan bersifat superconductor seperti: Tembaga, Perunggu dan Stainless Steel.

Ujung Penangkal Petir sengaja dibuat runcing seperti tombak dengan tujuan agar muatan listrik yang berkumpul di udara dan bersifat kohesif dapat tertarik lebih maksimal ke ujung tombak daripada ke bagian atap rumah/bangunan yang lain.

2. Kabel Pengantar / Down Conductor

Ibarat berkendara dari satu tempat ke tempat lain, kabel ini adalah jalan tolnya. Kabel yang baik harus berisi material penghantar listrik yang baik pula. Dan Ibarat jalan tol, tidak boleh ada penghambat seperti lampu merah, karena dapat mengakibatkan panas berlebih pada permukaan kabel. Efeknya adalah kebakaran dan kabel meleleh, atau yang lebih parah adalah arus balik dari petir tersebut yang kekuatannya 10x lebih besar dari pertama kali petir tersebut menyambar.

3. Grounding

Istilah keren ini pada intinya adalah penyaluran energi listrik dari ujung tombak, melewati kabel dan dibuang di tanah atau bumi. Kenapa ke tanah? karena tanah adalah isolator listrik alami dan terbaik yang diciptakan Tuhan. Itu sebabnya, ketika kita berurusan dengan listrik di rumah, disarankan untuk menggunakan sandal karet. Karena sandal karet berfungsi sebagai penghalang antara tubuh kita dengan tanah.

Karena itu, teknologi penangkal petir, memodifikasi sifat isolator tanah dengan jalan menanamkan Copper Rod/Stick atau Plat/lempengan dari superconductor ke dalam tanah untuk menetralkan arus listrik maha dahsyat dari petir.

Teknologi Penangkal Petir Konvensional

berdasarkan teknologinya, Penangkal Petir Konvensional dibedakan menjadi 2 tipe:

1. Tipe Franklin

Namanya diambil dari nama Benjamin Franklin, salah satu Founding Fathers-nya USA. Tidak disangka selain sebagai politikus ulung, Om Franklin ternyata adalah penemu Penangkal Petir. Kalo anda penasaran dimana om Franklin nemunya?

Penangkal Petir tipe Franklin ini adalah penangkal petir yang paling sederhana jenisnya dan hampir tidak ada perubahan dari pertama dibuat om Franklin himself. Tipe ini menggunakan Jalur Kabel Tunggal untuk menyalurkan arus listrik yang diterima tombak penangkal petir ke ground/tanah. 

Kelebihan/kekurangan Tipe Franklin

Kelebihan:
- harga termurah dari semua jenis penangkal petir
- Instalasi cepat dan mudah
- mampu melindungi rumah dari efek langsung sambaran petir

Kekurangan:
- Tidak cocok di daerah yang frekuensi sambaran petirnya tinggi.
- Membutuhkan kabel super conductor kualitas no.1 karena hanya jalur tunggal.
- jangkauan perlindungan amat terbatas.
- tidak mampu melindungi peralatan listrik dalam gedung/rumah akibat medan magnit yang ditimbulkan petir.

penangkal petir faraday

2. Tipe Faraday

Dari namanya anda tentu dapat menebak donk, siapa penemu sistem penangkal petir ini? ya betul. Om Michael Faraday, Penemu terkenal dari Inggris.

Jadi ceritanya, om Faraday ini gak puas dengan penangkal petir buatan Pak Franklin, sehingga dia memodifikasi buatan pak Franklin dari semula hanya 1 Jalur Kabel alias Jalur Kabel Tunggal dibuat menjadi Banyak Jalur Penurunan Kabel alias Jalur Kabel Multiple. Jalur kabel yang yang melintang sedemikian rupa sehingga menyerupai sangkar. Karena itu, tipe ini sering disebut juga sebagai Sangkar Faraday.

Cara kerjanya adalah menyalurkan arus listrik yang diterima dari ujung tombak, melalui kabel-kabel konduktor yang dibuat sedemikian rupa, sehingga partikel bermuatan dalam arus listrik (proton, elektron) akan bertabrakan dengan medan elektromagnet yang diciptakan konduktor-konduktor tadi, untuk kemudian disalurkan ke tanah/ground. Akibatnya adalah, medan listrik didalam ruangan akan tetap netral sehingga apabila terjadi sambaran petir normal, kerusakan alat-alat listrik dalam rumah/gedung dapat diminimalisir.

Dari 2 tipe penangkal petir diatas, dapat diketahui bahwa Sistem Penangkal Petir Konvensional bersifat pasif, alias menunggu untuk disambar kemudian menyalurkan seluruh energinya ke tanah. Kekurangan dari sistem pasif ini adalah kemampuannya yang terbatas untuk melindungi rumah/bangunan anda. Bisa jadi petir menyambar sekeliling rumah anda dan induksi petirnya akan mengakibatkan bahaya seperti kebakaran, alat listrik rusak atau bahkan meledak. Oleh karena itu, sudah ada sistem Penangkal Petir Aktif dalam bentuk Penangkal Petir Elektrostatis.

Teknologi Penangkal Petir Elektrostatis / Radius / ESE
Setelah berjalan beberapa lama, para peneliti menemukan banyak sekali kekurangan dari sistem penangkal petir konvensional warisan dari Pakde Franklin dan Om Faraday. Karena itu para ahli dan praktisi bekerja keras untuk memodifikasi dan menyempurnakan teknologi penangkal petir, hingga akhirnya terciptalah teknologi yang benar-benar baru yaitu teknologi Penangkal Petir Elektrostatis.

Berbeda dengan penangkal petir konvensional yang bersifat pasif, Penangkal Petir Elektrostatis memodifikasi cara kerja penangkal petir menjadi bersifat aktif. Kenapa dikatakan aktif, karena oleh instalatir, ujung terminal penangkal petir ditinggikan dalam jarak tertentu sehingga penangkal petir dapat dikatakan seakan-akan "menjemput petir. Fungsinya yaitu memberikan perlindungan yang lebih besar dan berbentuk seperti payung dalam radius tertentu. Oleh karena itu Penangkal Petir Elektrostatis sering disebut juga sebagai Penangkal Petir Radius.

Cara kerja Penangkal Petir Elektrostatis, berbeda dengan Penangkal Petir Konvensional. Penangkal Petir Elektrostatis menambahkan 1 elemen yang tidak ada dalam penangkal petir konvensional, yaitu Head Terminal. 

Head Terminal adalah elemen hasil penemuan teknologi terbaru yang sengaja "dikorbankan" untuk menantang petir. 

Cara kerjanya adalah dengan cara menambahkan  muatan listrik statis di ujung finial (splitzer) sehingga head dapat menarik dan mengumpulkan ion-ion positif (+) dalam jumlah besar dari dalam bumi. Mekanisme selanjutnya ibarat magnet, head akan menarik  ion-ion negatif (-) di dalam awan sebelum ion-ion tersebut berkumpul semakin banyak dan menghasilkan kekuatan petir yang amat sangat dahsyat. 

Semakin tinggi jangkauan head terminal. Akan semakin besar radius perlindungan yang diberikan penangkal petir.


Daerah didalam radius perlindungan terminal, akan aman dari jangkauan petir. Oleh karena itu, sebelum memasang instalatir, kami selalu mengadakan survey lapangan agar tujuan pemasangan dapat memenuhi keinginan konsumen dan sesuai dengan Standar Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3).

Karena daya perlindungannya yang lebih luas daripada Penangkal Petir Konvensional, maka dalam proses pembuatannya selain 3 part yang sudah dijelaskan diatas maka wajib ditambah 1 part lagi yaitu: Tiang Penyangga.

Tiang Penyangga atau biasa disebut Tower berfungsi untuk menopang terminal akseptor agar kokoh dan tidak mudah roboh. Dalam praktiknya, Tower dapat berbentuk segitiga, segiempat atau Tiang Tunggal (Monopole).

Oleh karena sifatnya yang sangat vital, instalatir penangkal petir disyaratkan untuk lulus sertifikasi dari Dinas Tenaga Kerja kota/daerah setempat sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.02/MEN/1989 dan harus dilakukan oleh instalatir profesional yang mendapatkan pelatihan serta pendidikan oleh penanggung jawab standard keamanan petir nasional yaitu kementerian tenaga kerja. Kami adalah salah satu instalatir yang mendapatkan pendidikan serta pelatihan tersebut.

Kesimpulan

Setelah melihat perbedaan dengan cara kerja antara Penangkal Petir Konvensional dengan Penangkal Petir Elektrostatis maka kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penangkal Petir Konvensional cocok untuk bangunan dengan area yang tidak begitu luas seperti rumah tinggal, sedangkan Penangkal Petir Elektrostatis diperlukan untuk area yang lebih luas dan tinggi seperti Gedung Perkantoran, Pabrik, Perkebunan, Daerah Tambang, Kawasan Industri, Padang Golf, dll.

2. Keamanan Penangkal Petir Elektrostatis lebih terjamin daripada Penangkal Petir Konvensional. Karena sistem elektrostatis menggunakan awan perlindungan hasil mekanisme kerja antara head terminal, konduktor dan ground. Sehingga efek dari Induksi Magnetik yang diakibatkan sambaran petir dapat diminimalisir. Semakin tinggi head terminal, semakin besar radius perlindungan didapat.

3. Biaya dan waktu pemasangan Penangkal Petir Elektrostatis akan lebih mahal dan lebih lama daripada Penangkal Petir Konvensional.

Demikian, penjelasan kami untuk anda semua konsumen setia Protech. Semoga anda tidak bingung lagi memilih antara memasang Penangkal Petir Konvensional atau Elektrostatis.
Copyright @ 2000 SUMBER JAYA ELECTRIC. Designed by Sumber Jaya Electrical | Penangkal Petir - CCTV

Call Center

Customer Service
 021 - 6345686 | 0812.8162.9984 
Jakarta - Indonesia